Posts

Showing posts from July, 2009

hari ini setahun yang lalu

hohoho, tidak.. gue engga bikin cerita tentang berpulangnya papi taun lalu. belum. gue mau cerita, hari ini tepat setahun yang lalu, gue inget kalo gue waktu itu berdoa pada Tuhan. doa yang sungguh sungguh -melibatkan linangan air mata dan dengan berbagai hiasan bahasa didalamnya- waktu itu gue minta sama Tuhan berbagai macam hal. saat ini, ada yang udah dikabulkan, ada yang belum. mungkin Tuhan punya rencana yang lebih baik daripada apa yang ada di otak gue. salah satu permintaan gue yang diapprove, adalah gue minta dijauhkan dari teman teman yang jahat sama gue. atau setidaknya yang punya pikiran jahat tentang gue. perlahan tapi pasti, hari demi hari, bulan demi bulan, satu persatu gue ditinggalin temen-temen gue dan mendapat teman teman baru. ini artinya, kamu.. ya KAMU! adalah teman-teman terbaik gue :) hugz donk! MUACH ! hihihi...

Indonesia Bersatu

Lagi-lagi gue suka mikirin pertanyaan engga penting yang tau tau nongol di alam pikiran gue. Waktu kapan itu ngemplurk, ada pertanyaan kenapa kalo rupiah itu angka enolnya banyak banget. Bayar angkot dua ribu, bayar tebotol dua ribu. Kencing aja bayar seribu. Di kemang ada restoran yang makanannya berharga satu juta rupiah per set untuk satu orang, kebayang dong kalo ada bule yang baru dateng ke kepulauan ini makan disitu, dia akan cerita sama temen temennya disana, I ate one million rups meal for dinner! Woohoo.. Apa gak keliyengan tu ngebayangin angka nol-nya :) Pertanyaan timbul: kenapa gak kompakan aja sih, kita rame rame ngilangin tiga nol dibelakan duit kita masing masing? Ya gak? Kayak gerakan nasional semacam #indonesiaunite gitu. Toh buat kebaikan kita juga kan? Pemerintah dan rakyat saling bahu membahu menghilangkan skala keribetan nasional berupa angka nol. Agar bangsa kita menjadi layak disandingkan dengan bangsa bangsa lain yang currency-nya ngga ribet. Sounds good eh? Tap

something for myself

This is it, I never thought that I finally would write this kind of posting before. But, I have something in my mind that need to be written. It doesn’t matter whether I like it or not, I have my own reason. So here is the problem: I’m losing my english . I have to admit this. For some of you perhaps it is not a big deal, but for me it is personally a critical matter. You see, having capability in reading, speaking, writing and listening english language is not something that could happen any second. It needs decades of development especially for me. I’m not good in communications, it is hard for me to learn codes, structures, names, nor terms of any kind of language other than what I use in daily conversation. Yet I wanted to be able to speak it, write it, and understand what it is saying. Not so long ago, I was just speaks person who speaks like a donkey blabbering inconsequently without hoping the opponent understands what am I trying to tell. Don’t get me wrong, I did understand en

sexual harrasment

tergelitik oleh rumpi rumpian pantry, gue jadi mikir betapa saat sekarang ini sering banget orang melempar issue tentang pelecehan seksual. dan seiring dengan perkembangan treatment hak asasi manusia, pelecehan dalam bentuk apapun bisa diganjar dengan hukuman setimpal. hm, bingung nih gue... hukuman yang setimpal dengan pelecehan? ngukurnya begimana? di lingkungan pekerjaan yang mayoritas pria, adalah hal yang sangat wajar apabila para cowo cowo ini mempergunjingkan seks sebagai bahan obrolan pelepas stress. sexual joke adalah kebutuhan sehari hari dan dapat melepas tensi. sex joke bisa jadi sensitif apabila di lingkungan pekerjaan jumlah cowo ama cewenya mirip mirip, kalo ga bisa dibilang sebanding. boss yang melempar sex joke ke subordinat bisa lantas didakwa dengan tuntutan sexual harrasment. mungkin apabila ada boss yang ramah dengan rajin menjamah anak buahnya, bisa kena dakwaan lebih tinggi lagi. dakwaan 'pelecehan seksual' menjadi monster yang menakutkan buat lelaki mode