Posts

Showing posts from November, 2007

Si Pendosa

hai hai cubicalku yang indah, tempat berkumpulnya segala benda benda ngga penting, belum penting tepatnya, karena saya yakin suatu saat nanti akan menjadi penting (alesan!) pagi ini gue dateng dalam keadaan basah kuyub keringetan, abis lari-lari karena kesiangan dan sampai di cubical dalam kondisi: mengenaskan. entah kenapa di cubical depan gue berkumpul-lah para petinggi petinggi pemasaran terbaik negri ini, berdebat dengan seru tentang apapun itu yang gue gak kepengen tau. begitu gue dateng mereka pada ngeliatin gue dengan pandangan kok-boleh-ya-dateng-jam-segini itu. cuek aja, gue buka bekel dan minuman gue dan mulai mengunyah. hm, langsung inget selembar blog yang dari semalem gue pingin buka. blognya eve . sempet kepikiran sih buat buka youtube lagi, tapi kayaknya gue ngeri kena kanker pendengaran gara gara kebanyakan dengerin dream theater. lobang kuping gue pun langsung protes waktu mau dijejelin earphone jaman baheula ini. ah, ga ada postingan baru. kemana ya si eve, dah lama d

Receh

“Gimana nih, gue musti bayar kartu kreditnya siang ini. Kalo engga bisa dimasukin black list BI” Ya bayar aja, kan kemaren udah gue kasih. “Kuraaang… masih kurang gopek lagi” Duit gue tinggal 480rebu, sampe akhir bulan. Tega lo ”Udah, transfer aja 420, nanti gue cari lagi sisanya” OK *click* 10.00 am, Conversation minggu lalu terngiang lagi tadi pagi pas gue baru sampe cubical. Selesai menghajar roti bekal buat sarapan, gue lahap satu persatu email di lotus gue. Ah, email facebok lagi, setan setan itu ngga tau kali ya, kalo invitation mereka membuat seseorang merana begini. Ignore deui ignore deui... Hm, one last message dari conversation semalem nongol di meebo. “muah” aih, pagi yang nikmat! 11.00 am, fourty nine more emails masih ngantri digarap.. *sigh* si cantik mana ya? Udah 2 hari ini ga masuk kantor. Biasanya dia udah nongkrong di cubical ini, memamerkan lesung pipitnya sambil nyomot bekal gue. 11.25 am, oom bagas dan tante ambon ngajak makan siang… “di Ambas aja boy, sambil bel

Tya oh Tya

"You're so pervert!" Yes, incredibly I am a pervert. Gue ga pernah berani menyampaikan apapun yang gue stempelin [RAHASIA]. Sebagai seorang introvert dengan pangkat ISTP dalam myers-briggs indicator gue sangat senang berada dalam area private gue. bukan untuk begajulan, tapi cuman untuk menikmati hidup yang bentar lagi abis ini... Sama halnya dengan Tya, wanita yang kupuja-puja, secara sensual tentunya. kelak kalau gue masuk surga, gue mau istri gue seperti Tya. kalau gue masuk neraka, gue mau bareng Tya. duh manisnya... No no no... ini bukan Tya yang pramugari, atau Tya admin kantor cabang Jakarta, ataupun Tya tukang tulis laptopnya Tukul. ini Tya yang lain. Tya yang rajin berdiri di melawai raya tiap malem. mencari nafkah didepan kantor cabang BNI melawai. Lho kok lo demen pecun sih? weleh, dah dari dulu kalee, cuman gak brani aja ngakuinnya. sama pengecutnya dengan bilang sama Tya "aku mau kamu" duh... Padahal sih ya, dengan gaji gue sehari aja mungkin dia

dia yang nun jauh disana

'dia' adalah manusia, seorang perempuan, perempuan biasa. anda mungkin pernah menemuinya, di halte, di mall, di bandara... dia cantik, at least bagi saya, seorang warga negara keturunan, sama halnya dengan saya, dia keturunan cina saya keturunan arab. dia adalah teman saya saat saya kelas 3 smp. kami pulang berdua setiap hari, jalan kaki, sambil becanda riang. belum ada billing credit card, belum ada vaksinasi, belum ada alkohol. segalanya masih riang gembira. well, sort of... saya mulai punya perasaan suka pada dia ketika itu, disela sela canda riang dua remaja belum tau apa apa. rasa suka yang diikuti dengan hormon2 yang mulai diproduksi tubuh saya secara brutal. membuat seorang laki laki muda tergelincir jatuh pada gejolak cinta. fallen-in-love. sesuatu yang kemudian saya simpan dalam hati, hingga enam belas tahun lamanya... dia bukanlah cinta pertama saya, nanti saya ceritakan tentang cinta pertama pada posting yang lain. dia bukanlah cinta pertama saya, tapi setelah enam b

sepertinya ada yang kurang

Gue baru sadar, sepertinya ada yang kurang dari blog ini, GAMBAR ! rasanya seperti kurang garam ya? text melulu tak ada visualnya. ah, tapi bukannya garam itu sumber darah tinggi Pak? ya benar! memasukkan gambar kedalam blog ini cukup membuat saya naik darah. jadi demi kesehatan saya lebih baik tidak usah pake gambar ya?

Ayam vs Telur

“Saya ingin melemparkan topik klasik yang membingungkan buat saya dan mungkin buat teman-teman yang baru mau launching: Apakah lebih baik beriklan dulu baru berdistribusi atau berdistribusi dulu baru mulai beriklan. Logika yang pernah dilemparkan ke saya adalah: Anda harus beriklan dulu jadi pada saat brand anda sudah kuat semua orang pasti mau jadi distributor. Di satu sisi ada logika lain: Bilamana Anda beriklan dan pada saat iklan anda mengena dan ternyata tidak ada barang lama-lama konsumen akan kecewa dan pada saat anda mulai berdistribusi konsumen sudah kecewa dan tidak mau mengambil barang Anda lagi.” Sebuah email menarik masuk ke lotus saya hari ini, mana yang lebih penting, distribusi atau iklan? dua duanya bertujuan akhir yang sama, "image" sebenarnya ada 2 komponen lagi yaitu harga dan inovasi. tapi keduanya bisa menjadi 'secondary route' untuk menuju "image" sebagai hasil akhir. kenapa image ya? kenapa bukan volume? bukankah volume adalah segalan

Orang kecil dengan otak kecil

Another blood shed another bruise felt , pagi ini motor gue nabrak lagi. Melengkapi repertoir koleksi tabrakan motor gue, setelah trotoar dan bajaj. Seperti yang sudah sudah rasa yang pertama timbul adalah ingin menyalahkan. Entah siapa lah yang ada disitu dan yang ngga ada disitu. Samar samar gue juga ngerasain ingin marah marah sama istriku dirumah. Pokoknya salah. Orang kecil naik motor, otaknya pasti kecil juga. goblog... Ya! elo goblog *sambil nunjuk2 si wong cilik* Then I start to blame it on myself, semacam self conscious gitu… atau apa ya? Introspeksi diri kali ya, trotoar ngga salah kok gua embat. Bajaj minggir nyari penumpang kok gue sikat. Dst dst. Gue masih merasa yakin bahwa introspeksi diri ini adalah bentuk dari ketidak-percaya-dirian, or at least ini adalah upaya si malas untuk meruntuhkan self confidence. Namun tadi pagi saya tidak merasa demikian, saya merasa ini adalah better improvement dari self development saya. Waktu yang dibutuhkan dari menyalahkan orang lain

WARNING! ACHTUNG! PERHATIAN!

Jangan heran kenapa banyak posting masuk hari ini... ini adalah pindahan dari gedung sebelah sehubungan dengan skill blogging saya bertambah dengan pesat beberapa hari ini saya membutuhkan media blogging lebih canggih gitu loh... !!!

PADA AWALNYA

Gue ngga tau, kenapa tiba tiba gue pengen menulis sebuah blog. Bukan karena ikut ikutan. Gue bukan penulis.