review toyota altis vs honda city
Altis versus City? lho kok? kan beda, yang satu kelas city car yang satu kelas mid size sedan. ya, inilah anomali itu. kalau kita lihat dari segi budgetnya, kedua mobil itu bisa keliatan in par. kalo dulu dulu, beda kelas mobil selalu beda features-nya. biar gimana gimana Toyota Starlet memang tidak bisa dibandingkan dengan Toyota Corolla, apalagi ke Corona, ke Crown, dan seterusnya. pun begitu dengan jajaran mobil honda, Civic sama Accord gak akan bisa sama. tapi sejak munculnya City, peta permainan pun berubah.
Civic taun 2001 sekarang beda harganya tipis sama city taun 2003. rata rata kilometernya mirip mirip. stamina mobilnya juga saat ini hampir sama. urusan space, memang civic lebih lega, tapi teknologi? city unggul karena udah pake transmisi CVT. konsumsi BBM jadi lebih irit, tenaga ter-multiply dengan baik. apalagi taun 2004 udah keluar City versi VTEC-nya, padahal beda cc-nya cuman terpaut 100cc.
Tahun ini, persaingan antar kelas jadi makin irrelevant antara city car dengan mid-size sedan BEKAS, apalagi di kisaran harga 100-150 jutaan: market tergemuk di Indonesia saat ini. kalau gue liat untuk pasar sedan second, yang lumayan menarik disini ada dua model: Honda City dan Toyota Altis. Civic baru emang keren, mengalahkan dua model tersebut, tapi harganya masih diatas 220 jutaan. menggila.
Masa sih altis dan city bisa dicompare head to head? coba kita review satu satu.
Toyota Altis
Altis keluar pertama kali taun 2001. datang dengan mesin twincam 1.8 liter injection. pesaing altis waktu itu langsung melebar, ada bmw 318i, peugeot 306, mitsubishi lancer, dan nissan sentra. kala itu, honda civic masih dibekali dengan mesin 1600cc. sedangkan altis datang dengan model yang benar benar revolusioner, walaupun kebanyakan orang indonesia menyangsikan model ini: gendut sih. mana bisa lari? sebenarnya tahun 99 corolla sudah datang dengan mesin 1.8 liter, tapi di altis mesin ini disempurnakan mekanisme intake-nya hingga sanggup menyemburkan tenaga hingga 140hp. sebagai bandingannya, corona absolut bermesin 2.0 liter 'hanya' bertenaga 145hp.
Tahun 2004 Altis datang dengan mesin yang disempurnakan dengan VVTi. tenaganya meningkat 7 hp namun konsumsi BBM berkurang hingga 1:10 (kombinasi). teknologi ini sebenernya bukan barang baru. Merc udah pake di boxer 300E mulai taun '86. BMW ngikut dengan nama VANOS taun '91. honda udah pake VTEC di accord cielo, dan yang terkenal di civic ferio. diikuti nissan sentra dengan teknologi VVT. engga tau kenapa baru taun 2004 toyota mulai 'memasang' VVTi di kelas Corolla. bahkan ditahun yang sama honda udah menggunakan VTEC di kelas 1.5 liter.
Altis selalu datang dengan dua grade: kelas G dan kelas J. intinya kelas G tampil lebih mewah, exterior Altis G penuh dengan chrome panel dari mulai grill, door handle, lis jendela, lis body, hingga panel bagasi. interiornya pun tampil mewah dengan nuansa beige dengan wood panel disana sini. sekilas gue keinget sama toyota corolla DX yang terakhir menggunakan warna 'cream' seperti ini. Warna ini, walaupun terlihat mewah tapi gampang kotor, dan cepat sekali 'out-of-date'. Tapi kembali, ini urusan selera.
Altis G pun tersedia dalam transmisi manual dan automatic. sedangkan Altis J lebih minimalis, tanpa chrome panel, tanpa wood panel dan interior berwarna grey. personally, gue lebih seneng Altis J karena bahan material yang digunakan lebih awet. biasanya sih, chrome dan wood panel tidak akan bertahan sampai sepuluh taun. langsung keriting deh. gue lebih suka yang minimalis kayak di Altis J. cuman masalahnya... kaga ada versi maticnya cuy, pegel donk. he eh.
Altis body gendut, seperti para pendahulunya, punya periode model yang panjang, sejak 2001 hingga 2008. alhasil harga secondnya pun melebar dari 100 jutaan (Altis J 2001) hingga 190 jutaan (Altis G A/T 2008). abis itu keluar all new corolla altis di akhir 2008 dengan kisaran harga baru antara 277 jt (versi J) sampe 350 jtan (versi V). nah, ada gap yang kosong kan? antara 200 s/d 270 jt? gap itulah yang sekarang diisi sama civic model baru.
Kenapa musti ambil Altis? setelah mencoba test drive beberapa puluh altis, gue berpendapat bahwa mobil ini durable. selalu berasa 'baru'. or at least untuk menjadikannya berasa baru engga membutuhkan effort yang terlalu besar. recommendation gue, kalo pengen cari altis, ambil yang taun 2004. yang udah VVTi. model ini udah menggunakan 'Gate-lever' di transmisi automatic-nya, dan dilengkapi dengan lampu belakang LED. feeling gue, embel-embel facelift tersebut akan mampu menahan laju depresiasi mobil ini. selama ini VVTi vs non-VVTi akan selisih 15-20 jt lebih tinggi. sementara depresiasi mobil ini biasanya hanya berkisar 10 jt setahunnya. Tahun 2006 juga altis disempurnakan dengan kontrol audio di setir. tapi engga terlalu significant juga bedanya.
Honda City
Dalam sejarah, terakhir honda masuk ke kancah peperangan city-car pake merk honda life jaman taun jebot dulu. lupa gue taun berapa itu. jebot lah pokoknya. abis itu kelas city-car didominasi sama toyota starlet hingga berabad abad namanya. Daihatsu menantang pake charade winner yang mesinnya lebih responsif dan suspensi independent, tapi tetep loh, gak goyang. trus gak tau kenapa starlet didiskontinyu hingga kelas city car ini kosong melompong. beberapa kali coba diisi sama Hyundai AtoZ dan Toyota Soluna, tapi it's just didn't match. Honda dengan brilliant mengambil celah ini pada tahun 2003 dengan menerjunkan Honda Jazz (hatchback) dan Honda City (sedan). dan sukses besar.
Yang membuat honda sukses jaya abadi di kelas ini bukan hanya coming in the right time in the right place, tapi juga teknologi yang jauh lebih maju daripada yang dioffer toyota.
Jazz dan City ditawarkan dengan dua type mesin: iDSI dan VTEC. simpelnya begini: mesin yang pertama dilengkapi dua busi yang menyala secara sequential dalam setiap silindernya. sementara variabel pembukaan valve dan timing pengapian di mesin VTEC bisa berubah ubah mengikuti putaran mesin. hasilnya adalah pembakaran yang optimal dari setiap tetes bensin. mesin L15A1 honda lebih unggul 1 hp dari mesin sekelas kompetitornya.
Selain mesin, teknologi transmisi honda juga jauh lebih unggul. Jazz dan City matic sudah menggunakan teknologi CVT. teknologi yang akhirnya digunakan di nissan xtrail dan mitsubishi lancer baru. transmisi CVT memungkinkan perpindahan gigi yang sangat-sangat halus. literally enggak terasa di kabin. soalnya kalo transmisi matic konvensional masih pake gear, CVT udah pake belt. kabinpun jadi sunyi senyap. selain itu, teknologi ini efektif dalam melipat-gandakan torsi yang diberikan mesin sehingga memberikan sensasi 'oomph' lebih yahud dengan konsumsi BBM lebih sedikit.
Menurut gue, teknologi yang paling canggih yang ditawarkan honda di mesin L15A1 ini adalah dimensi mesin yang jauh lebih kecil daripada mesin 1.5 liter sekelasnya. mesin yang lebih kecil memberikan jatah kabin dan bagasi yang lebih luas. bisa dibandingin sama sedan mid-size yang lain deh. banyak orang yang puas sama bagasinya city karena lega banget. selain itu, mesin yang lebih kecil berarti juga getaran mesin yang lebih halus. coba deh lo liat mesinnya Jazz matic, kalo masuk gigi posisi mesin akan berubah beberapa derajat. mesin ini 'floating' diatas sassis, jadi peredaman getaran mesin lebih sempurna. gue coba tes di tol jagorawi pake city, getaran mesinnya tetep engga kerasa walaupun rpm udah menyentuh angka 6,000. rasanya kayak nyetir mobil listrik :)
iDSI vs VTEC
By the way, jadi mendingan milih iDSI atau VTEC? power mesin VTEC lebih unggul 20% daripada iDSI, sementara torsi mesin iDSI sedikit (sekali lagi: s e d i k i t) lebih tinggi . hasilnya? orang bilang sih iDSI akan lebih irit karena kecenderungan psikologis pengendara untuk ngebut lebih tinggi pada mesin-mesin VTEC. kalo pendapat gue personal sih, keiritan antara kedua mesin tersebut hampir mirip, VTEC bisa 1:12 kalo iDSI bisa 1:13, perbedaannya justru ada di kondisi mesinnya dalam jangka panjang. karena mesin iDSI menggunakan 2 busi yang menyala disaat hampir bersamaan, dalam jangka panjang mesin ini akan lebih bersih daripada mesin VTEC. setelah berumur lima tahun kondisi iDSI akan lebih 'tenang' dan lebih stabil daripada VTEC. ini pendapat pribadi loh ya. jadi, kalo mobilnya muda ambil VTEC kalo mobilnya berumur ambil iDSI.
Perbezaan yang lain terletak pada settingan suspensi. iDSI dan VTEC menggunakan sistem suspensi yang sama, tapi settingan VTEC lebih sporty daripada iDSI. lebih keras gitu. tapi enggak keras keras banget sih. membuat orang lebih confident untuk ngebut di jalan tol. walaupun engga seenak suspensinya peugeot 306 sih. kalo 306 sih, lari 100 km/h di bunderan semanggi juga kaga bakal geser. eniwe, hal ini membuat diatas kertas iDSI lebih empuk dan lebih irit daripada VTEC. namun demikian perlu dipertimbangkan juga piranti pengeremannya. semua iDSI dari produksi awal menggunakan rem belakang tromol, sedangkan VTEC menggunakan rem cakram di keempat rodanya. emang ngaruh banget ya? ya iya lah, cakram vs tromol gitu loh. kan sayang, soalnya udah dibekali teknologi ABS dan EBD. ngerem pake cakram lebih yahud.
Memang kalo dilihat secara jernih, iDSI secara keseluruhan adalah versi spec down dari VTEC. mangkanya harga bekasnya juga lebih murah 5-10 juta. tapi kita musti kembalikan kepada kebutuhan kita secara jujur. mobil seperti apa yang kita perlukan.
Altis vs City
Patokan gue, kedua mobil ini terpaut dua tahun. artinya dengan duit yang (hampir) sama, elo mendapatkan altis dua tahun lebih tua daripada City. kalo lo cukup beruntung bisa dapet selisih setahun. tapi engga pernah bisa sama. Altis 2001 harganya sama dengan City 2003 iDSI. Altis 2004 sama dengan New City 2006. Saat ini juga Altis second (kelas G) harganya udah 277jt, beda 20 juta sama City baru 2009. Jadi taun depan Altis 2008 akan sama harganya sama City gris baru. see?
Gue lebih seneng compare antara Altis 2004 dengan City 2006, karena beberapa hal: dua duanya sama sama baru di-facelift. ruangan interior yang (hampir) sama luas. sama sama mengusung teknologi variable timing. sama sama pake torsion beam, ABS, EBD, double Airbag dan rem cakram di keempat rodanya. coba kita liat lebih dalam;
- City lebih irit
Altis sanggup menyemburkan tenaga sampai 147hp, sekitar 30% lebih tinggi, dengan bobot lebih berat 8% daripada City. diatas kertas lebih kenceng Altis donk? tapi engga juga. Jakarta macet bung, jalanannya kriting lagi, mau kenceng kenceng kemana sih? Kalo gue bilang sih batesan 100hp itu perlu untuk power reserve siapa tau dibutuhkan, buat nyalip truk kek, nyalip bus kek. perlu lah pokoknya. nah, kedua mobil ini udah cukup lah powernya untuk itu. Trus, seperti gue ulas diatas, mesin city jauh lebih kecil, lebih redam, lebih tenang dari altis. pendeknya, mesin city kayak musik akustik, mesin altis kayak konser orkestra. kembali ke selera sih. iritnya? beda tipis. Altis bisa sampe 1:10, City 1:12.
- Altis lebih empuk
Suspensi belakang Altis istilahnya 'retro' (kalo engga boleh dibilang 'katro') karena kembali pake suspensi model Starlet: Torsion Beam. gue tadinya merengut ngeliatnya, Accord Maestro aja udah pake double wishbone di belakang, kok ini balik lagi jadi batangan? ternyata alesannya ada di aspek maintenance. suspensi model begini perawatannya mudah dan murah. apalagi mengingat kondisi jalanan di Indonesia yang lobangnya bisa pindah pindah. sepertinya suspensi model begini cocok banget deh buat pasar sini. Suspensi belakang City pake model Torsion Beam juga, tapi H-Shaped. kelebihan model ini adalah lebih compact dan memberikan space lebih luas untuk bagasi. kalau settingan suspensi City rasanya lebih rigid daripada Altis. ditambah lagi wheelbase City lebih pendek 150mm daripada Altis. Hasilnya membuat Altis lebih empuk, lebih nyaman, sedangkan City lebih lincah dan lebih pede di kecepatan tinggi.
- City lebih lincah
Bobot yang 100kg lebih berat membuat Altis sedikit lebih 'ngayun' daripada City kalo kita overtake line sebelah. kalo diajak begini beginian memang City lebih lincah. apalagi, City sudah dilengkapi electric power steering (EPS). udah ngga ada lagi deh cerita ngecek ngecek oli power steering. free! hasilnya, setir City lebih ringan daripada Altis. engga perlu khawatir, EPS itu adjustable disegala kondisi jalan. maksudnya kalo di jalan tol dia akan shut down dan membuat mobil jadi stabil.
Berbicara urusan dimensi, Altis lebih lebar enam sentimeter dibanding City. kalo dipake blusukan di gang-gang ya enakan City lah. tapi menurut gue ya, 6cm itu gak significant. walopun emang sih nambahin pede kita buat tampil lincah juga.
- Altis lebih nyaman
Disini Altis berjaya. interiornya ngga main main, orang pada bilang: "ini baru namanya mobil beneran". lho? emang City mobil bohong bohongan? hahaha. engga, gini.. maksudnya itu kualitas finishing interior Altis memang mengagumkan. udah bisa dijajarin sama Mercy jaman taun '90an dulu. jok dan door trim-nya udah pake bahan kulit, walaupun bukan original bikinan toyota tapi at least import dari vendornya toyota. audio-nya udah in-dash, terintegrasi penuh, dan speaker systemnya bikinan Pioneer! di Altis 2006 malah kontrol audio ada di wheel steering, cakep! sementara City masih pake double DIN audio system yang bahkan engga punya tweeter speaker didepan.
Dashboard Altis dilengkapi teknologi optitron, kalo orang awam bilang 'indiglow' yang 'black diamond'. mengingatkan pada screen blackberry bold yang baru :) perbezaan mendasar antara dashboard optitron dan konvensional seperti pada analogi billboard yang ada di jalan-jalan, kalo yang lama disinarin lampu dari atas, kalo optitron ini ditembak lampu dari dalam. Sebenarnya City juga udah pake teknologi 'backlit' kayak gini, tapi hasilnya engga se-elegan Altis, soalnya teknologi optitron menggunakan lampu LED yang tajam tapi engga silau.
- Harga jual Altis lebih tinggi
Bicara tentang depresiasi, selalu tergantung sama 'image' yang dipegang oleh mobil tertentu dan kondisi pasar saat itu. artinya kalo harga bensin lagi tinggi maka mobil 'irit' akan banyak dicari orang. kalo musim banjir makah mobil 'tinggi' akan diserbu. nah, dari dulu brand Corolla selalu 'handal' kalo udah urusan harga jual kembali. kalo dibandingkan, antara altis sama city yang berselisih dua tahun saat ini harga bekasnya tidak terpaut jauh. tapi kalau udah berumur, kondisinya rada berbeda. Altis G A/T 2004 dan City VTEC A/T 2006 berada di harga yang sama sekitar 150jtan. Sementara Altis G A/T 2002 masih bisa dihargain 125jtan, sedangkan City VTEC 2004 udah turun ke angka 115jtan. sekilas, depresiasi City terasa lebih besar. dan makin berumur depresiasi Altis akan makin kecil per tahunnya. Masalah harga jual kembali buat orang Indonesia sangat sensitif. sehingga Astra International-pun perlu mengembangkan Mobil 88 sebagai outlet mobil second agar harga mobil second toyota tetap bersaing. perlu diingat, layanan purna jual produsen mobil memegang peranan penting di sektor ini. jaringan Toyota memang menjadi salah satu yang terbaik di negeri ini, tapi jaringan serupa milik Honda juga sudah sanggup mengimbangi Toyota. terutama dikota-kota besar.
Kesimpulan
Kembali ke selera. Altis adalah mobil pewe, sekaligus elegan. 'mobil beneran' kata beberapa orang. sementara City adalah mobil yang penuh (sekali lagi: penuh) dengan teknologi tinggi. beli altis adalah beli ke-pewe-an dan beli citra 'classy'. cucok untuk orang orang yang mengembangkan image diri menjadi superior. sementara beli City adalah beli teknologi dengan harga bersaing. citra yang terbentuk adalah 'sophisticated', cucok bener buat orang orang yang senang beli gadget, dan merasa dirinya ultra-modern.
Jadi? pilih yang mana?
Civic taun 2001 sekarang beda harganya tipis sama city taun 2003. rata rata kilometernya mirip mirip. stamina mobilnya juga saat ini hampir sama. urusan space, memang civic lebih lega, tapi teknologi? city unggul karena udah pake transmisi CVT. konsumsi BBM jadi lebih irit, tenaga ter-multiply dengan baik. apalagi taun 2004 udah keluar City versi VTEC-nya, padahal beda cc-nya cuman terpaut 100cc.
Tahun ini, persaingan antar kelas jadi makin irrelevant antara city car dengan mid-size sedan BEKAS, apalagi di kisaran harga 100-150 jutaan: market tergemuk di Indonesia saat ini. kalau gue liat untuk pasar sedan second, yang lumayan menarik disini ada dua model: Honda City dan Toyota Altis. Civic baru emang keren, mengalahkan dua model tersebut, tapi harganya masih diatas 220 jutaan. menggila.
Masa sih altis dan city bisa dicompare head to head? coba kita review satu satu.
Toyota Altis
Altis keluar pertama kali taun 2001. datang dengan mesin twincam 1.8 liter injection. pesaing altis waktu itu langsung melebar, ada bmw 318i, peugeot 306, mitsubishi lancer, dan nissan sentra. kala itu, honda civic masih dibekali dengan mesin 1600cc. sedangkan altis datang dengan model yang benar benar revolusioner, walaupun kebanyakan orang indonesia menyangsikan model ini: gendut sih. mana bisa lari? sebenarnya tahun 99 corolla sudah datang dengan mesin 1.8 liter, tapi di altis mesin ini disempurnakan mekanisme intake-nya hingga sanggup menyemburkan tenaga hingga 140hp. sebagai bandingannya, corona absolut bermesin 2.0 liter 'hanya' bertenaga 145hp.
Tahun 2004 Altis datang dengan mesin yang disempurnakan dengan VVTi. tenaganya meningkat 7 hp namun konsumsi BBM berkurang hingga 1:10 (kombinasi). teknologi ini sebenernya bukan barang baru. Merc udah pake di boxer 300E mulai taun '86. BMW ngikut dengan nama VANOS taun '91. honda udah pake VTEC di accord cielo, dan yang terkenal di civic ferio. diikuti nissan sentra dengan teknologi VVT. engga tau kenapa baru taun 2004 toyota mulai 'memasang' VVTi di kelas Corolla. bahkan ditahun yang sama honda udah menggunakan VTEC di kelas 1.5 liter.
Altis selalu datang dengan dua grade: kelas G dan kelas J. intinya kelas G tampil lebih mewah, exterior Altis G penuh dengan chrome panel dari mulai grill, door handle, lis jendela, lis body, hingga panel bagasi. interiornya pun tampil mewah dengan nuansa beige dengan wood panel disana sini. sekilas gue keinget sama toyota corolla DX yang terakhir menggunakan warna 'cream' seperti ini. Warna ini, walaupun terlihat mewah tapi gampang kotor, dan cepat sekali 'out-of-date'. Tapi kembali, ini urusan selera.
Altis G pun tersedia dalam transmisi manual dan automatic. sedangkan Altis J lebih minimalis, tanpa chrome panel, tanpa wood panel dan interior berwarna grey. personally, gue lebih seneng Altis J karena bahan material yang digunakan lebih awet. biasanya sih, chrome dan wood panel tidak akan bertahan sampai sepuluh taun. langsung keriting deh. gue lebih suka yang minimalis kayak di Altis J. cuman masalahnya... kaga ada versi maticnya cuy, pegel donk. he eh.
Altis body gendut, seperti para pendahulunya, punya periode model yang panjang, sejak 2001 hingga 2008. alhasil harga secondnya pun melebar dari 100 jutaan (Altis J 2001) hingga 190 jutaan (Altis G A/T 2008). abis itu keluar all new corolla altis di akhir 2008 dengan kisaran harga baru antara 277 jt (versi J) sampe 350 jtan (versi V). nah, ada gap yang kosong kan? antara 200 s/d 270 jt? gap itulah yang sekarang diisi sama civic model baru.
Kenapa musti ambil Altis? setelah mencoba test drive beberapa puluh altis, gue berpendapat bahwa mobil ini durable. selalu berasa 'baru'. or at least untuk menjadikannya berasa baru engga membutuhkan effort yang terlalu besar. recommendation gue, kalo pengen cari altis, ambil yang taun 2004. yang udah VVTi. model ini udah menggunakan 'Gate-lever' di transmisi automatic-nya, dan dilengkapi dengan lampu belakang LED. feeling gue, embel-embel facelift tersebut akan mampu menahan laju depresiasi mobil ini. selama ini VVTi vs non-VVTi akan selisih 15-20 jt lebih tinggi. sementara depresiasi mobil ini biasanya hanya berkisar 10 jt setahunnya. Tahun 2006 juga altis disempurnakan dengan kontrol audio di setir. tapi engga terlalu significant juga bedanya.
Honda City
Dalam sejarah, terakhir honda masuk ke kancah peperangan city-car pake merk honda life jaman taun jebot dulu. lupa gue taun berapa itu. jebot lah pokoknya. abis itu kelas city-car didominasi sama toyota starlet hingga berabad abad namanya. Daihatsu menantang pake charade winner yang mesinnya lebih responsif dan suspensi independent, tapi tetep loh, gak goyang. trus gak tau kenapa starlet didiskontinyu hingga kelas city car ini kosong melompong. beberapa kali coba diisi sama Hyundai AtoZ dan Toyota Soluna, tapi it's just didn't match. Honda dengan brilliant mengambil celah ini pada tahun 2003 dengan menerjunkan Honda Jazz (hatchback) dan Honda City (sedan). dan sukses besar.
Yang membuat honda sukses jaya abadi di kelas ini bukan hanya coming in the right time in the right place, tapi juga teknologi yang jauh lebih maju daripada yang dioffer toyota.
Jazz dan City ditawarkan dengan dua type mesin: iDSI dan VTEC. simpelnya begini: mesin yang pertama dilengkapi dua busi yang menyala secara sequential dalam setiap silindernya. sementara variabel pembukaan valve dan timing pengapian di mesin VTEC bisa berubah ubah mengikuti putaran mesin. hasilnya adalah pembakaran yang optimal dari setiap tetes bensin. mesin L15A1 honda lebih unggul 1 hp dari mesin sekelas kompetitornya.
Selain mesin, teknologi transmisi honda juga jauh lebih unggul. Jazz dan City matic sudah menggunakan teknologi CVT. teknologi yang akhirnya digunakan di nissan xtrail dan mitsubishi lancer baru. transmisi CVT memungkinkan perpindahan gigi yang sangat-sangat halus. literally enggak terasa di kabin. soalnya kalo transmisi matic konvensional masih pake gear, CVT udah pake belt. kabinpun jadi sunyi senyap. selain itu, teknologi ini efektif dalam melipat-gandakan torsi yang diberikan mesin sehingga memberikan sensasi 'oomph' lebih yahud dengan konsumsi BBM lebih sedikit.
Menurut gue, teknologi yang paling canggih yang ditawarkan honda di mesin L15A1 ini adalah dimensi mesin yang jauh lebih kecil daripada mesin 1.5 liter sekelasnya. mesin yang lebih kecil memberikan jatah kabin dan bagasi yang lebih luas. bisa dibandingin sama sedan mid-size yang lain deh. banyak orang yang puas sama bagasinya city karena lega banget. selain itu, mesin yang lebih kecil berarti juga getaran mesin yang lebih halus. coba deh lo liat mesinnya Jazz matic, kalo masuk gigi posisi mesin akan berubah beberapa derajat. mesin ini 'floating' diatas sassis, jadi peredaman getaran mesin lebih sempurna. gue coba tes di tol jagorawi pake city, getaran mesinnya tetep engga kerasa walaupun rpm udah menyentuh angka 6,000. rasanya kayak nyetir mobil listrik :)
iDSI vs VTEC
By the way, jadi mendingan milih iDSI atau VTEC? power mesin VTEC lebih unggul 20% daripada iDSI, sementara torsi mesin iDSI sedikit (sekali lagi: s e d i k i t) lebih tinggi . hasilnya? orang bilang sih iDSI akan lebih irit karena kecenderungan psikologis pengendara untuk ngebut lebih tinggi pada mesin-mesin VTEC. kalo pendapat gue personal sih, keiritan antara kedua mesin tersebut hampir mirip, VTEC bisa 1:12 kalo iDSI bisa 1:13, perbedaannya justru ada di kondisi mesinnya dalam jangka panjang. karena mesin iDSI menggunakan 2 busi yang menyala disaat hampir bersamaan, dalam jangka panjang mesin ini akan lebih bersih daripada mesin VTEC. setelah berumur lima tahun kondisi iDSI akan lebih 'tenang' dan lebih stabil daripada VTEC. ini pendapat pribadi loh ya. jadi, kalo mobilnya muda ambil VTEC kalo mobilnya berumur ambil iDSI.
Perbezaan yang lain terletak pada settingan suspensi. iDSI dan VTEC menggunakan sistem suspensi yang sama, tapi settingan VTEC lebih sporty daripada iDSI. lebih keras gitu. tapi enggak keras keras banget sih. membuat orang lebih confident untuk ngebut di jalan tol. walaupun engga seenak suspensinya peugeot 306 sih. kalo 306 sih, lari 100 km/h di bunderan semanggi juga kaga bakal geser. eniwe, hal ini membuat diatas kertas iDSI lebih empuk dan lebih irit daripada VTEC. namun demikian perlu dipertimbangkan juga piranti pengeremannya. semua iDSI dari produksi awal menggunakan rem belakang tromol, sedangkan VTEC menggunakan rem cakram di keempat rodanya. emang ngaruh banget ya? ya iya lah, cakram vs tromol gitu loh. kan sayang, soalnya udah dibekali teknologi ABS dan EBD. ngerem pake cakram lebih yahud.
Memang kalo dilihat secara jernih, iDSI secara keseluruhan adalah versi spec down dari VTEC. mangkanya harga bekasnya juga lebih murah 5-10 juta. tapi kita musti kembalikan kepada kebutuhan kita secara jujur. mobil seperti apa yang kita perlukan.
Altis vs City
Patokan gue, kedua mobil ini terpaut dua tahun. artinya dengan duit yang (hampir) sama, elo mendapatkan altis dua tahun lebih tua daripada City. kalo lo cukup beruntung bisa dapet selisih setahun. tapi engga pernah bisa sama. Altis 2001 harganya sama dengan City 2003 iDSI. Altis 2004 sama dengan New City 2006. Saat ini juga Altis second (kelas G) harganya udah 277jt, beda 20 juta sama City baru 2009. Jadi taun depan Altis 2008 akan sama harganya sama City gris baru. see?
Gue lebih seneng compare antara Altis 2004 dengan City 2006, karena beberapa hal: dua duanya sama sama baru di-facelift. ruangan interior yang (hampir) sama luas. sama sama mengusung teknologi variable timing. sama sama pake torsion beam, ABS, EBD, double Airbag dan rem cakram di keempat rodanya. coba kita liat lebih dalam;
- City lebih irit
Altis sanggup menyemburkan tenaga sampai 147hp, sekitar 30% lebih tinggi, dengan bobot lebih berat 8% daripada City. diatas kertas lebih kenceng Altis donk? tapi engga juga. Jakarta macet bung, jalanannya kriting lagi, mau kenceng kenceng kemana sih? Kalo gue bilang sih batesan 100hp itu perlu untuk power reserve siapa tau dibutuhkan, buat nyalip truk kek, nyalip bus kek. perlu lah pokoknya. nah, kedua mobil ini udah cukup lah powernya untuk itu. Trus, seperti gue ulas diatas, mesin city jauh lebih kecil, lebih redam, lebih tenang dari altis. pendeknya, mesin city kayak musik akustik, mesin altis kayak konser orkestra. kembali ke selera sih. iritnya? beda tipis. Altis bisa sampe 1:10, City 1:12.
- Altis lebih empuk
Suspensi belakang Altis istilahnya 'retro' (kalo engga boleh dibilang 'katro') karena kembali pake suspensi model Starlet: Torsion Beam. gue tadinya merengut ngeliatnya, Accord Maestro aja udah pake double wishbone di belakang, kok ini balik lagi jadi batangan? ternyata alesannya ada di aspek maintenance. suspensi model begini perawatannya mudah dan murah. apalagi mengingat kondisi jalanan di Indonesia yang lobangnya bisa pindah pindah. sepertinya suspensi model begini cocok banget deh buat pasar sini. Suspensi belakang City pake model Torsion Beam juga, tapi H-Shaped. kelebihan model ini adalah lebih compact dan memberikan space lebih luas untuk bagasi. kalau settingan suspensi City rasanya lebih rigid daripada Altis. ditambah lagi wheelbase City lebih pendek 150mm daripada Altis. Hasilnya membuat Altis lebih empuk, lebih nyaman, sedangkan City lebih lincah dan lebih pede di kecepatan tinggi.
- City lebih lincah
Bobot yang 100kg lebih berat membuat Altis sedikit lebih 'ngayun' daripada City kalo kita overtake line sebelah. kalo diajak begini beginian memang City lebih lincah. apalagi, City sudah dilengkapi electric power steering (EPS). udah ngga ada lagi deh cerita ngecek ngecek oli power steering. free! hasilnya, setir City lebih ringan daripada Altis. engga perlu khawatir, EPS itu adjustable disegala kondisi jalan. maksudnya kalo di jalan tol dia akan shut down dan membuat mobil jadi stabil.
Berbicara urusan dimensi, Altis lebih lebar enam sentimeter dibanding City. kalo dipake blusukan di gang-gang ya enakan City lah. tapi menurut gue ya, 6cm itu gak significant. walopun emang sih nambahin pede kita buat tampil lincah juga.
- Altis lebih nyaman
Disini Altis berjaya. interiornya ngga main main, orang pada bilang: "ini baru namanya mobil beneran". lho? emang City mobil bohong bohongan? hahaha. engga, gini.. maksudnya itu kualitas finishing interior Altis memang mengagumkan. udah bisa dijajarin sama Mercy jaman taun '90an dulu. jok dan door trim-nya udah pake bahan kulit, walaupun bukan original bikinan toyota tapi at least import dari vendornya toyota. audio-nya udah in-dash, terintegrasi penuh, dan speaker systemnya bikinan Pioneer! di Altis 2006 malah kontrol audio ada di wheel steering, cakep! sementara City masih pake double DIN audio system yang bahkan engga punya tweeter speaker didepan.
Dashboard Altis dilengkapi teknologi optitron, kalo orang awam bilang 'indiglow' yang 'black diamond'. mengingatkan pada screen blackberry bold yang baru :) perbezaan mendasar antara dashboard optitron dan konvensional seperti pada analogi billboard yang ada di jalan-jalan, kalo yang lama disinarin lampu dari atas, kalo optitron ini ditembak lampu dari dalam. Sebenarnya City juga udah pake teknologi 'backlit' kayak gini, tapi hasilnya engga se-elegan Altis, soalnya teknologi optitron menggunakan lampu LED yang tajam tapi engga silau.
- Harga jual Altis lebih tinggi
Bicara tentang depresiasi, selalu tergantung sama 'image' yang dipegang oleh mobil tertentu dan kondisi pasar saat itu. artinya kalo harga bensin lagi tinggi maka mobil 'irit' akan banyak dicari orang. kalo musim banjir makah mobil 'tinggi' akan diserbu. nah, dari dulu brand Corolla selalu 'handal' kalo udah urusan harga jual kembali. kalo dibandingkan, antara altis sama city yang berselisih dua tahun saat ini harga bekasnya tidak terpaut jauh. tapi kalau udah berumur, kondisinya rada berbeda. Altis G A/T 2004 dan City VTEC A/T 2006 berada di harga yang sama sekitar 150jtan. Sementara Altis G A/T 2002 masih bisa dihargain 125jtan, sedangkan City VTEC 2004 udah turun ke angka 115jtan. sekilas, depresiasi City terasa lebih besar. dan makin berumur depresiasi Altis akan makin kecil per tahunnya. Masalah harga jual kembali buat orang Indonesia sangat sensitif. sehingga Astra International-pun perlu mengembangkan Mobil 88 sebagai outlet mobil second agar harga mobil second toyota tetap bersaing. perlu diingat, layanan purna jual produsen mobil memegang peranan penting di sektor ini. jaringan Toyota memang menjadi salah satu yang terbaik di negeri ini, tapi jaringan serupa milik Honda juga sudah sanggup mengimbangi Toyota. terutama dikota-kota besar.
Kesimpulan
Kembali ke selera. Altis adalah mobil pewe, sekaligus elegan. 'mobil beneran' kata beberapa orang. sementara City adalah mobil yang penuh (sekali lagi: penuh) dengan teknologi tinggi. beli altis adalah beli ke-pewe-an dan beli citra 'classy'. cucok untuk orang orang yang mengembangkan image diri menjadi superior. sementara beli City adalah beli teknologi dengan harga bersaing. citra yang terbentuk adalah 'sophisticated', cucok bener buat orang orang yang senang beli gadget, dan merasa dirinya ultra-modern.
Jadi? pilih yang mana?
bang Bubba, makasih utk pencerahannya. Nambah2 ilmu buat aye nih. Rajin2 bikin tulisan ya bang.
ReplyDeletePernah nyoba Altis yg lama punya sodara... Kalo kenceng di tol, agak limbung cos bodi nya agak tinggi...
ReplyDeleteyg punya anak kecil, jgn pake altis cos joknya dari kulit warnah putih. Sebentaran pasti kotor, bersihinnya jg agak susah.
Untuk city, pernah make seminggu City Type Z VTEC. Mesinnya udah lumayan bagus, tarikan sangat sangat responsif, kelemahannya interiornya sederhana sekali...
Smoga membantu... Thx
altis dong :) city terlalu kecil tidak lebar
ReplyDeleteBang Bubba thanks Banget info yg sgt detail n bermanfaat bagi kami. Kami pilih Altis d.
ReplyDeleteHebat Bang Bubba, acungan dua jempol buat Bang Bubba pengetahuannya sangat luas sekali dan ga pelit utk di share ke kita, terimakasih smg Tuhan balas dgn kebaikan. Amiiiinnnn...
ReplyDeletesenang bisa berbagi dengan anda, doakan supaya saya bisa menulis lagi ya :)
ReplyDeleteJadi mantep neh, mo nyobain city, mksh byk y bang, mantap!
ReplyDeletemakasih reviewnya bang
ReplyDeleteManteb tulisannya... jadi makin pede nih mo pindah ke altis (skg pake city type z) ditunggu tulisan compare bmw th 2000'an nya :)
ReplyDeleteDrpd city mendingan jazz. Ngapain city ? Dijual hrg lebi jatoh, lebar fender boro" mau masukin velg gede, kaki" kayak batu.. Mendingan rasa dijazz drpd city soal kaki", dan bodinya juga aga kotak dan dimensi tinggi, engga banget buat yg namanya high speed brow, hati" maen ditikungan tau" pantat mobil geser cipok pembatas jalan.. Dan mesin packing masalah ngerembes oli mulu klo udah 4taun+, city bukan rival altis. Altis dibikin kenceng bukan maen lho brow. Biar ga slip ban fender sanggup nelen velg 18 tanpa masalah meskipun klo ban lebar trus ceperin bro, justru altis nantinya yg menyapu aspal 180 ditol with no problem at all... City,? Kasi ring 17 lariin 180? Baek" shoknya pindah keruang mesin boos.. Ya tapi tergantung selera sii, mungkin bang bubba mblna city.. Hehehe ^_^
ReplyDeletekalo udah punya anak, luas bagasi itu amat sangat berarti. masalah selera? harus ngalah deh :)
ReplyDeleteSiiipppp bang bubbbbbaaa......ikut slera....gue jgk pnya utut...corolla KE10 nyaman2 aja pake nya.....mlh org pda nglirik......krna langka....!hihi...! Mau beli ferarry kgk pnya duit.....engkong kagak njatuhin duit sih.....dri langit...!
DeleteLg milih2 mas bro, Dipapua altis 2004 merah maunya 125 jt. Kr2 gmn y....bantuin solusi bro..
ReplyDeletepermisi, saya lihat-lihat di google, mesin city ada yang tulisan vtec ada yang HONDA bedanya apa ya?
ReplyDeletegan, kl ada budget 125 jt an, kira2 mnrt agan pilih mana?
ReplyDeletevios ato altis gan?
ya altis lah hay :)
ReplyDeletemantapppp gw lagi bingung milih atlis pa city..kayanya altis deh..:)
ReplyDeleteKeren banget tulisannya. Terima kasih infonya, ditunggu tulisan berikutnya.
ReplyDeletemantafff mas bro...
ReplyDeletemantafff mas bro...
ReplyDeleteTulisan dibuat 2 thn lalu, namun smpai skrng pun masih sangat membantu. Bravo bro bubba *thumbs up
ReplyDeleteCity lebih bagus, memang Altis harga bertahan dan bandel. Tp kebut2an di Toll sekarang juga susah, buat apa mobil kenceng2 kalau bukan pembalap? Torreto aja pake mobil pelan kalau dalem kota. Kalau gak kebut2an balik lagi ke suspensi dan irit.. I-Dsi lebih irit, V-tec kejam tapi kaya ninja larinya. Apakah anda pembalap? atau Pekerja?
ReplyDeleteTulisan anda yang bahasa seadanya itu lah yang bikin pengunjung jatuh cinta, tetap semangat ditunggu tulisan selanjutnya, keren
ReplyDeletemantap bang bubba!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ReplyDeleteKeren banget artikelnya...Ane baru aja beli altis matic 2001 type G, sumpah mulus abis, tangan pertama dan km baru 100rban! (bener gaknya gak tau jg sih hehe), tp yg pasti sebelumnya ane udh dp tanda jadi 2jt untuk honda city z 2001, harga lbh murh 20jt dr altis.. tapi pas lliat altis ini dan dapat masukan dr kenalan yg jago bgt ngasih solusi mengenai otomotif (bukan soal mesin tp soal penyesuaian kebutuhan-seperti yg dibilang Om Bubba) ane disarankan ambil altis aja, akhirnya ane cancel honda city z ke dealer-nya (krn cancelnya dari pihak ane jadi ane iklasin itu duit deh meskipun nyesek hahaha) dan dapatlah altis 2001 silver type G matic ini, langsung jatuh cinta, dr penampilan jauh bgt sm honda city z itu. Gak kecewa sama sekali belinya hehehe
ReplyDeleteThanks Om Bubba, jadi makin pede pake altis abs baca artikel Om...;D
Bensin brp om kisaran? Kebetulan mau minang altis 2001 g matik jg nih
DeleteBensin brp om kisaran? Kebetulan mau minang altis 2001 g matik jg nih
DeleteWah bagus bgt artikel nya bang bubba...
ReplyDeleteTapi gk tau kenapa saya lebih suka mesin manual daripada automatic..
Altis manual 2004 kira2 bagaimana? Dengar2 sih klu mesin automatic klu sdh berumur perawatan biaya benerin nya mahal bgt ya bang.. Harga update altis tahun 2004 berapa ya sekarang? Makasih bang Bubba..
Thank's Bang Bubba atas tulisannya..., Saya jadi tambah wawasan..., Saya pake Altis hitam tipe G manual tahun 2004. Semua yg ditulis Bang Bubba terbukti... , terutama masalah image yg ada pada mobil ini.., Altis punya nilai kharismatik yang kuat...dan sudah pasti nyaman...
ReplyDeleteCity vtec asoy kali y ,cocok buat jokowi bisa di pake blusukan
ReplyDeleteartikelnya bagus banget bang...terimakasih
ReplyDeleteArtikel bagus banget sangat membantu buat org yg lg cari sedan mid size dan city car, ane pengguna altis thn 2001 tipe J dan memang sejauh ini ga pernah ada masalah serius(dlu belinya dpt hoki dengan harga 110jt dpt altis komplit dgn audio dan km dibawah 70rb record auto 2000 pula), nah kalo versi ane corolla altis comparenya mgkn bukan dengan honda city(kecuali soal harga) karena menurut ane seteru abadi altis itu civic, dan kalo compare city mending sama vios yang memang dirancang utk menyaingi keiritan bbm dari city(sampe dipake taksi)
ReplyDeleteHehehe...
Smkin mntap menatap Altis. Trmksh bang ats pncrhanny
ReplyDeleteKomplit, jelas n sangat bermanfaat bang artikelny.. Maksih.. Altis..
ReplyDeletemantappp, keren jd semangat mau ambil altis
ReplyDeleteAku pake Altis hitam 2004 M/T type G. Semua yg dikatakan Bang Bubba terbukti brow...makasih Bang Bubba...bravo Altic...!
ReplyDeleteBenul sy juga pakai altis th 2004.. Udah 3 tahun ini.. Bravo altis indobesia
ReplyDeleteBerpaa pajak altis 2004 atw 2005 an bg?? Perawatan gimana, mahal g??
DeleteTerima kasih atas pencerahannya...kebetulan sedang mempertimbangkan untuk membeli Altis seken......
ReplyDeleteKeren banh Bubba artikel nya kebetulan lg bingung altis or city ,,jadi deh pilihan ke altis.
ReplyDeleteTq bang Bubba
Sy sampe baca berkali2 hihi, mau beli city.. Smoga pilihan tepat ^^
ReplyDeleteSy lagi nawar altis 2003, yg sy tanyakan perawatannya mahal ga ya untuk altis 2003, mohon pencerahannya. Tq
ReplyDeleteSy lagi nawar altis 2003, yg sy tanyakan perawatannya mahal ga ya untuk altis 2003, mohon pencerahannya. Tq
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMenjadi pengalaman berkat Bro Bubba, baru aja Inovva 2007 saya jual 153jt.. masih lumayan mahal, tp kl liat KMnya percaya banget.. baru 120ribuan.. pribadi bangeeeeeet.. sekarang nich lg melirik ke Altis ato Camry.. masih pikir2, Camry lebih boros... modah2an cepet dapet pinangan..hehe
ReplyDeleteKalo tertarik sm city
ReplyDeleteSy tertarik sm city yg baru klo cukup dana sy mau ganti balenoku ke city
ReplyDeleteane pake city 2007 idsi, no problemo bos, diajak lari masih kuat 160 di tol, cuma gak berani lebih, bensin irit, interior ok, perawatan ya normal aja, yang disuka dari city tuh body nya, tampilannya lebih anak muda, kalau altis agak bapak2 gitu..
ReplyDeleteSaya masih kurang ngerti dari limbung, bisa tolong di jelasin dengan kata2 yang lebih mudah dipaham?? kebetulan saya juga udah nge depein altiz second dan mudah2 bisa cepat datang.
ReplyDeleteSaya masih kurang ngerti dari limbung, bisa tolong di jelasin dengan kata2 yang lebih mudah dipaham?? kebetulan saya juga udah nge depein altiz second dan mudah2 bisa cepat datang.
ReplyDeletelimbung itu semacam oleng mba Irma, karena bisa satunya disebabkan oleh ground clearance yg agak tinggi dan sistem suspensinya, jadi kayak keangkat oleh angin di bawah mobil terutama kalo kecepatan diatas 120 kpj sangat terasa limbungnya....kalo ferio 160 kpj masih anteng
DeleteSya baru saja beralih dari kijang kapsul LGX 1.8 ke altis G 1.8 2004...konsumsi bbmnya beda jauh bro...padahal di altis minum pertamax...yg liternya lebih sedikit dapetnya...kalo kijang pertalit...hargane murah tapi dapet mobil bagus...kesan pejabat2..kalo city bagus...cm klo city yg 2004...bodinya ga pas ama rodanya...kesane pake rok kegedean
ReplyDeletemakasih mas untuk reviewnya
ReplyDeleteSaya bingung mau ambil altis 2001 atau cicic ferio 96.atau accord 2001.mohon pencerahannya dolor2
ReplyDeleteSalam dari Tunas Toyota Bandung
ReplyDeleteSudah lama ya belum ada postingan di blog ini, padahal informasi nya sangat bermanfaat
Terima kasih mas brow
ReplyDeleteKalo sekarang mo ngambil altis tahun 2001 pa gak masalah y ,soalnya dah kmakan umur, tp klo penampilan luar dalam sih masih oke, yg masalah d konsumsi BBM nya pa gak boros y krna kemungkinan ada ke ausan di mesin jd boros.. mohon penjelasannya y om om.. saya pendatang baru nie.. yg pengen banget punya Altis..
ReplyDeleteMau tanyak ni om..
ReplyDeleteAda gak yg punya Altis tahun 2001 ?
Klo ada gmna y kondisi nya sampe skrang ini... ??
Altis mewah tapi city lebih trendy
ReplyDeletehttps://anekabursa.com/kiat-menyicil-modal-usaha-rp-200-juta-melalui-pinjaman-kta.html
Respect and I have a swell proposal: How Much Home Renovation Cost home renovations near me
ReplyDelete